Rabu, 04 September 2013

Memahami Angka dan Istilah pada Label Makanan


Memahami Angka dan Istilah pada Label Makanan


Dalam membeli makanan kemasan, jangan hanya mempertimbangkan harga dan merek. Cermati bagian label makanan, dari situ Anda bisa memahami apa yang sesungguhnya Anda konsumsi.

Memahami label makanan butuh lebih dari sekedar tahu tentang apa saja bahan yang terkandung dalam makanan tersebut, atau berapa angka yang tertera di sana. Adalah percuma jika Anda mengetahui jumlah kandungan gula suatu makanan kemasan, tapi tidak mengetahui jumlah gula yang boleh dikonsumsi per hari. Sebaliknya, adalah sia-sia untuk mengetahui jumlah saturated fat pada label makanan, tapi tidak memahami apa sesungguhnya arti dari saturated fat itu sendiri. Itu sebabnya Anda perlu menggali lebih dalam soal angka dan istilah pada label makanan. Kami akan membantu Anda soal itu.

Mulailah dari atas
Sebelum melompat pada bagian jumlah kandungan, lihatlah bagian teratas dari label makanan. Biasanya, di sana terdapat aturan ideal soal sebarapa banyak makanan atau bahan makanan tersebut layak disajikan. Biasanya, ia menggunakan istilah umum untuk dunia kuliner, seperti “1 sendok makan” atau “dua cangkir”, sebelum dilanjutkan dengan berat dalam satuan gram. Jadikan takaran ini sebagai batas maksimal. Karena, apa yang tertulis di sini belum tentu sesuai dengan standar lembaga-lembaga kesehatan.

Kalori
Label makanan akan menyebutkan berapa jumlah kalori yang ada pada setiap penyajian. Sekali lagi, Anda mesti menyesuaikan sendiri dengan porsi makanan yang hendak dibuat. Secara umum, pembagian kalori pada makanan ada tiga, yaitu rendah kalori (di bawah 40 kalori per pernyajian), moderat (100 kalori per penyajian), dan tinggi kalori (di atas 400 kalori per penyajian).

Total lemak
Jangan berprasangka buruk dulu terhadap lemak. Sesungguhnya, Anda perlu mengkonsumsi lemak. Tapi Anda jangan hanya mengandalkannya. Umumnya, sekitar 25 persen dari kalori yang Anda dapatkan berasal dari lemak (sisanya dari karbohidrat dan protein). Ketika melihat label makanan, pastikan lemak tersebut sebagian besar berasal dari tumbuh-tumbuhan. Lemak nabati lebih baik bagi kesehatan jantung.

Ada beberapa jenis lemak yang perlu diperhatikan. Yang pertama adalah saturated fat. Jika ada tulisan ini pada label makanan Anda, maka jaga konsumsi Anda agar jumlah kalori yang berasal darinya tidak lebih dari 10 persen. Semakin sedikit, semakin baik.

Yang kedua adalah trans-fat. Lemak jenis ini tidak sehat. Jadi, tekan konsumsinya hingga kurang dari dua gram per hari.

Lemak terbaik yang bisa Anda dapatkan adalah polyunsaturated fat (PUFA) dan monounsaturated fat (MUFA). Lemak ini ramah terhadap kesehatan jantung Anda, dan umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan. Mayoritas lemak yang masuk ke tubuh Anda mestilah dari kedua jenis ini.

Sodium
Anda yang gemar berolahraga mungkin saja kehilangan banyak sodium lewat keringat. Akan tetapi, konsumsi sodium sekaligus dalam jumlah banyak tidaklah direkomendasikan. Atur asupan sodium Anda di bawah 2.300 mg per hari, atau di bawah 200 mg per porsi. Makanan rendah sodium biasanya memiliki kadar sodium di bawah 140 mg per penyajian.

Gula
Dalam label makanan, Anda biasa menemukan dua macam gula, yaitu gula alami dan gula tambahan. Ingatlah selalu untuk mengecek jumlah gula yang ditambahkan ke produk makanan atau minuman.

Serat
Umumnya, anak-anak berusia 2-18 tahun mesti mengkonsumsi serat sesuai dengan usia mereka ditambah 5 gram. Sementara, orang dewasa direkomendasikan mengkonsumsi 25-30 gram serat per hari, atau 14 gram untuk setiap 1000 kalori yang dikonsumsi.

Urutan bahan baku makanan
Daftar bahan baku pada label makanan biasanya disusun secara sistematis, dari yang terberat hingga teringan. Anda perlu berpikir dua kali untuk membeli sebuah makanan dengan kata “gula” bercokol di bagian teratas label makanan tersebut. (Bayu Maitra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar