Namun mari kita coba telusuri permasalahannya: Apakah Anda sulit menabung lantaran benar-benar tidak punya uang karena penghasilan kurang, atau lantaran pengeluaran Anda yang tak sepadan dengan penghasilan, alias besar pasak dari tiang.
Sebab, pada kenyataannya kedua hal itulah yang kerap terjadi kepada banyak orang di Indonesia. Dan masing-masing tentu memiliki cara penyelesaian yang berbeda pula.
Mencari tahu. Sebagai awal, tentu Anda harus berusaha mencari tahu di golongan manakah Anda berada: Golongan penghasilan kurang atau pengeluaran banyak. Caranya dengan berusaha melakukan penghematan sehemat mungkin, lalu lihat selisih pengeluaran dan penghasilan. Kalau masih tersisa setidaknya 30 persen atau bahkan lebih, artinya selama ini Anda boros. Sebaliknya, kalau kurang dari 30 persen atau bahkan tekor, berarti penghasilan Anda memang kurang.
Menambah penghasilan. Kalau anda termasuk golongan yang selisih penghasilan dan pengeluaran kurang dari 30 persen, tak ada cara lain kecuali Anda harus menambah penghasilan. Misalnya dengan cara mencari side job atau pekerjaan sampingan yang tidak memerlukan modal. Contoh, kalau bahasa Inggris Anda tergolong baik, kenapa tidak berusaha mencari pekerjaan sampingan sebagai penerjemah atau guru les privat bahasa Inggris. Hitung terus rasio pendapatan dan pendapatan sampingan Vs pengeluaran. Kendalikan terus sampai mencapai rasio minimal selisih 30 persen.
Mengurangi pengeluaran. Nah, setelah berhemat Anda punya uang selisih pengeluaran Vs pendapatan sebanyak 30 persen. Jadi, atur kembali gaya hidup Anda, supaya setiap sen uang Anda dapat bermanfaat. Uji kembali apakah penghematan sebesar 30 persen masih bisa ditingkatkan sampai di atas 30 persen.
Mulai membagi. Nah, begitu rasio 30 persen berhasil Anda capai dan pertahankan sampai setidaknya enam bulan, dengan bujet tersebut mulai memilah-milah penggunaannya. Tetapkan 20 persen untuk ditabung setidaknya selama enam bulan mendatang, dan 10 persen lainnya ditabung untukpersiapan berinvestasi. Lalu gunakan tabungan yang disimpan dari 10 persen selisih tersebut untuk dana awal berinvestasi, misalnya lewat reksadana. Secara konsisten pertahankan komposisi tabungan : investasi sebanyak 20:10 selama palin tidak setahun setelahnya. Ingat, baik menabung maupun investasi baru akan berarti bila memiliki konsistensi. (Antono Purnomo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar