Kamis, 15 Agustus 2013

Cermat Membagi Uang Untuk Investasi

Cermat Membagi Uang Untuk Investasi

‘Boro-boro investasi, untuk bisa menabung saja sulit,’ begitu ungkap banyak orang ketika mendengar konsep investasi.

Namun mari kita coba telusuri permasalahannya: Apakah Anda sulit menabung lantaran benar-benar tidak punya uang karena penghasilan kurang, atau lantaran pengeluaran Anda yang tak sepadan dengan penghasilan, alias besar pasak dari tiang.

Sebab, pada kenyataannya kedua hal itulah yang kerap terjadi kepada banyak orang di Indonesia. Dan masing-masing tentu memiliki cara penyelesaian yang berbeda pula.

Mencari tahu. Sebagai awal, tentu Anda harus berusaha mencari tahu di golongan manakah Anda berada: Golongan penghasilan kurang atau pengeluaran banyak. Caranya dengan berusaha melakukan penghematan sehemat mungkin, lalu lihat selisih pengeluaran dan penghasilan. Kalau masih tersisa setidaknya 30 persen atau bahkan lebih, artinya selama ini Anda boros. Sebaliknya, kalau kurang dari 30 persen atau bahkan tekor, berarti penghasilan Anda memang kurang.

Menambah penghasilan. Kalau anda termasuk golongan yang selisih penghasilan dan pengeluaran kurang dari 30 persen, tak ada cara lain kecuali Anda harus menambah penghasilan. Misalnya dengan cara mencari side job atau pekerjaan sampingan yang tidak memerlukan modal. Contoh, kalau bahasa Inggris Anda tergolong baik, kenapa tidak berusaha mencari pekerjaan sampingan sebagai penerjemah atau guru les privat bahasa Inggris. Hitung terus rasio pendapatan dan pendapatan sampingan Vs pengeluaran. Kendalikan terus sampai mencapai rasio minimal selisih 30 persen.

Mengurangi pengeluaran. Nah, setelah berhemat Anda punya uang selisih pengeluaran Vs pendapatan sebanyak 30 persen. Jadi, atur kembali gaya hidup Anda, supaya setiap sen uang Anda dapat bermanfaat. Uji kembali apakah penghematan sebesar 30 persen masih bisa ditingkatkan sampai di atas 30 persen.

Mulai membagi. Nah, begitu rasio 30 persen berhasil Anda capai dan pertahankan sampai setidaknya enam bulan, dengan bujet tersebut mulai memilah-milah penggunaannya. Tetapkan 20 persen untuk ditabung setidaknya selama enam bulan mendatang, dan 10 persen lainnya ditabung untukpersiapan berinvestasi. Lalu gunakan tabungan yang disimpan dari 10 persen selisih tersebut untuk dana awal berinvestasi, misalnya lewat reksadana. Secara konsisten pertahankan komposisi tabungan : investasi sebanyak 20:10 selama palin tidak setahun setelahnya. Ingat, baik menabung maupun investasi baru akan berarti bila memiliki konsistensi. (Antono Purnomo)

10 Cara Memaksimalkan Fotografi Lansekap Anda

10 Cara Memaksimalkan Fotografi Lansekap Anda

Fotografi travel rasanya kurang lengkap tanpa lansekap. Dan itu sebabnya, sebaiknya Anda mengulik teknik yang bisa memaksimalkan fotografi lansekap Anda.

#1 Teliti lokasi yang hendak Anda potret
Ketika bicara fortografi lansekap, maka melakukan survey atau meneliti lokasi yang hendak menjadi objek fotografi adalah krusial. Jika Anda pernah melihat hasil fotografi lansekap yang memukau hingga membuat Anda menahan napas, maka kebanyakan dari karya-karya tersebut tidaklah dibuat secara tidak sengaja. Kebanyakan karya seperti itu dibuat dengan perencanaan matang, dengan berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat.

Mulailah perencanaan sejak Anda di rumah. Cek di Google kapankah waktu yang tepat untuk berkunjung ke tempat tersebut, atau bahkan gunakan Google Earth untuk melihat medannya. Anda akan mendapat sedikit gambaran lansekap di sana, dan apa yang mungkin Anda lakukan.

Dan ketika Anda tiba di lokasi, jangan enggan untuk menyisir lokasi. Dengan melakukannya, Anda bisa memikirkan komposisi seperti apa yang paling kuat untuk fotografi lansekap Anda. Selain itu, Anda juga berpeluang menemukan objek-objek serta angle lain yang mungkin tak kalah menarik. Jika memungkinkan, datanglah untuk survey sehari sebelum pemotretan. Satu hal perlu menjadi catatan: perkirakan posisi matahari pada jam di mana Anda hendak memotet (ingat ‘golden hour’?). Jika sudah bicara fotografi lansekap, berdoa agar mendapat sinar matahari yang baik adalah kewajaran.

#2 Gunakan tripod
Banyak orang meremehkan betapa pentingnya tripod. Ia memang merepotkan dari sisi mobilitas, tapi fotografi lansekap Anda akan lebih maksimal dengannya. Tahukah Anda bahwa karya-karya terbaik fotografi lansekap diambil ketika cahaya sedang redup, dengan diafragma kecil dan shutter speed lambat? Itu artinya kehadiran sebuah tripod adalah esensial.

#3 Latar depan menarik
Memberikan latar depan (foreground) pada sebuah foto lansekap akan membuatnya tampak berbeda dengan foto-foto kebanyakan. ‘Taruh’ batu-batuan, bunga, air, atau apapun yang dapat menyuntikkan aksen pada foto Anda. Hal yang cukup penting seputar ini adalah bagaimana ‘mengarahkan’ mata penikmat foto dengan baik.

#4 Maksimalkan ruang tajam (depth of field)
Dalam banyak situasi, fotografi lansekap menuntut Anda menggunakan diafragma kecil untuk mendapatkan ruang tajam yang luas, sehingga seluruh foto menjadi tajam. Pun demikian, pada beberapa kasus, foto Anda akan lebih maksimal dengan efek bokeh dari ruang tajam yang sempit. Naluri ini yang mesti Anda latih.

#5 Cek horison
Banyak fotografer terpesona dengan pemandangan di depan mereka, dan tiba-tiba, garis horison pada foto menjadi miring. Jika ini terjadi pada Anda, ulangi saja mengambil gambar. Ini lebih baik ketimbang membetulkannya via perangkat lunak di komputer. Selain memakan lebih banyak waktu, memperbaiki horison dengan komputer akan merusak piksel foto.

#6 Menunggu cahaya yang tepat
Sabar adalah kunci dalam memaksimalkan fotografi lansekap Anda. Meski tampak remeh, banyak fotografer gagal dan terburu-buru – terutama jika jadwal mereka padat. Anda bisa jadi memiliki teknik yang mumpuni, komposisi yang kuat, tapi foto Anda takkan bagus tanpa dukungan cahaya yang tepat. Itu sebabnya Ana mesti memahami berbagai macam tipe cahaya dan bagaimana ia memengaruhi foto Anda. Apakah bayangan itu memberikan dimensi dan tekstur yang bagus pada foto? Apakah cahaya itu membuat gambar awan menjadi dramatis atau dinamis? Tanyakan pertanyaan ini pada diri Anda.

#7 Skala
Anda pasti tahu rasanya berada di depan pemandangan yang indah. Kemegahannya, kebesarannya, keunikannya. Akan tetapi, persoalannya adalah bagaimana mentransfer perasaan itu pada orang lain. Cara yang cukup efektif untuk melakukan ini adalah menggunakan skala. Masukkan gambar manusia yang sedang berjalan pada foto gurun pasir Anda. Orang akan mengenali objek tersebut dan mulai mengeksplorasi foto Anda lebih dalam.

#8 Bracketing
Memaksimalkan fotografi lansekap Anda bisa juga dengan melakukan bracketing dengan pencahayaan berbeda. Efeknya adalah dynamic range pada foto menjadi lebih kaya. Foto yang diambil ketika fajar menyingsing biasanya tidak memiliki pencahayaan merata. Langit akan terang benderang, namun tanah akan gelap. Mata manusia mungkin bisa mengkompensasi soal ini, tapi tidak demikian dengan sensor kamera. Oleh karena itu, ambil dua foto dengan pencahayaan berbeda. Anda bisa menggabungkan keduanya dengan bantuan perangkat lunak.

#9 Matikan image stabilizer
Fitur semacam ini dibuat untuk mengurangi getaran yang timbul akibat ketidakstabilan tangan Anda. Ia bekerja dengan cara mengkompensasi getaran yang muncul pada saat memotret. Ini berguna ketika Anda memotet dengan tangan. Tapi sejak Anda menggunakan tripod, fitur ini justru bisa mengurangi fokus/ketajaman gambar.

#10 Pakai remote shutter release atau fitur timer
Intinya, dalam fotografi lansekap, Anda tidak menginginkan getaran sekecil apapun dalam foto Anda. Dan ini termasuk getaran yang timbul ketika Anda memencet tombol shutter. Gunakan remote shutter release atau fitur timer pada kamera untuk mengeliminasi segala bentuk guncangan. (Bayu Maitra)

Memaksimalkan Khasiat Bawang

Memaksimalkan Khasiat Bawang
Image by : Fotosearch
Bawang adalah salah satu bahan makanan yang kerap diandalkan dalam suatu kreasi kuliner. Ia tak hanya memiliki karakter yang kuat, namun juga berkhasiat. Bagaimana memaksimalkannya?

Manfaat bawang ternyata sudah dikenal sejak lama, meski belum dilengkapi hasil penelitian seperti saat ini. Orang-orang Mesir kuno menganggap bawang sangat berharga sehingga para Firaun dikubur bersama rempah-rempah itu. Bawang juga digunakan pada makanan untuk budak-budak. Tujuannya adalah meningkatkan kekuatan dan stamina ketika mereka membangun piramida. Di Yunani, partisipan Olimpiade mengonsumsi bawang untuk meningkatkan semangat, kemampuan dan daya tahan. Hal serupa juga terjadi di bumi Asia. Di Cina, khasiat bawang membuat ia digunakan dalam berbagai macam pengobatan tradisional.

Di zaman sekarang, di mana banyak penelitian telah dilakukan, rahasia-rahasia di balik bawang telah diketahui. Khasiatnya, antara lain, sebagai aphrodisiac, kemudiaan menjadi antioksidan yang dapat menawarkan racun dan meningkatkan fungsi ginjal. Salah satu temuan yang cukup penting seputar manfaat bawang adalah adanya elemen selenium, yang berfungsi mengurangi tingkat risiko terhadap berbagai macam kanker.

Khasiat bawang yang berlimpah hendaknya tidak disia-siakan. Sebaliknya, kita mesti memaksimalkan keunggulan tersebut. Tetapi bagaimana caranya?

Pertama adalah dengan selalu membeli bawang segar. Bawang-bawang kelas dua tentu saja tidak memiliki keunggulan yang sama, terutama dari segi rasa dan nutrisi. Apalagi, jika bawang tersebut telah rusak. Jadi, pastikan Anda memilih yang terbaik. 

Yang kedua adalah memberi waktu jeda setelah mengiris bawang. Jeda selama 30-45 menit itu membiarkan allicin, salah satu antioksidan, terbentuk. 

Ketiga, selalu simpan bawang Anda di tempat yang dingin dan kering, jauh dari cahaya dan panas. Dengan demikian, kualitasnya akan lebih terjaga untuk jangka waktu yang panjang. 

Yang terakhir adalah menggunakannya untuk bereksperimen. Citarasa bawang – yang mengandung zinc, termasuk mudah disukai lidah. Jadi, taruh bawang pada hidangan tertentu yang Anda buat, dan sebarkan manfaat bawang kepada orang lain. (Bayu Maitra)